Pelaksanaan P5 ( Projek Penguatan Profile Pelajar Pancasila )
Senin, 06 November 2023. SMA Pasundan 2 Bandung melaksanakan Panen Raya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pertama kalinya.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau yang sering disebut dengan P5 adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu yang diterapkan dalam Kurikulum Merdeka. P5 bertujuan agar peserta didik dapat mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan 8 tema utama dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di tingkat SMA. Tahun ajaran 2023/2024, SMA Pasundan 2 Bandung menerapkan Kurikulum Merdeka untuk kelas X dan untuk pertama kalinya menerapkan P5 dengan mengambil salah satu tema, yakni Kearifan Lokal.
Dengan memilih tema Kearifan Lokal, dimaksudkan agar Peserta didik dapat membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta perkembangannya. Disamping itu agar Peserta didik mempelajari bagaimana dan mengapa masyarakat lokal/ daerah berkembang seperti yang ada, konsep dan nilai-nilai di balik kesenian dan tradisi lokal, serta merefleksikan nilai-nilai apa yang dapat diambil dan diterapkan dalam kehidupan mereka.
Dengan tema Kearifan Lokal, sembilan kelas X menentukan topik yang berbeda-beda, diantaranya, Wayang Manihot, Pesona Batik, Makanan Tradisional Veggie Vibes, The Game of Sundanese, Ngamumule Pasundan, Jatidiri Kasundaan, Rereongan Sarupi, Makanan Tradisional khas Jawa Barat, dan terakhir Top of Game Jajangkungan.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ini dilaksanakan dari tangga 25 Oktober hingga 06 November 2023. Dengan berbagai topik yang diambil oleh masing-masing kelas X menjadikan kegiatan P5 ini meriah dengan berbagai hasil yang ditampilkan saat panen raya. Kegiatan projek ini dirancang dan dilaksanakan guna membentuk karakter peserta didik yang peduli dengan kearifan lokal yang kian memudar akibat globalisasi yang kian tak terbendung.